Google
 

06 February 2007

Merawat Kaki Atlit Bulutangkis


Perhatikan Kakimu


Bagi atlit bulutangkis, kaki merupakan bagian tubuh yang sangat penting. Agar dapat melesat menguasai lapangan bulutangkis dan melompat tinggi untuk melakukan smash, seorang atlit membutuhkan kaki yang sempurna. Sebagai bagian tubuh bagian bawah, tugas kaki sangatlah berat karena harus menopang beban keseluruhan berat tubuh dan benturan baik pada saat berjalan, berlari dan melompat.

Cobalah berdiri di atas timbangan (pakai alat timbang yang kuat dan akurat). Mintalah seorang teman untuk membantu mencatat indikator di alat timbang. Kemudian, saat berdiri di atas timbangan, loncatlah setinggi mungkin dan jatuh kembali di atas timbangan. Teman yang membantu harus melihat indikator alat timbang saat kakimu menjejak/menekan timbangan untuk meloncat dan pada saat kamu mendarat kembali di alat timbang. Saat melompat, indikator pada alat timbang akan menunjukkan angka sebesar 3 x berat tubuh (dalam keadan diam) dan pada saat jatuh akan menunjukkanangka sebesar 2 x berat tubuh (dalam keadaan diam).

Misalnya berat tubuh atlit dalam keadaan diam (statis) sebesar 50 kg, maka saat melompat kakinya harus menopang beban sebesar 150kg dan ketika jatuh harus menahan beban sebesar 100 kg. Bayangkan, berapa kali kaki atlit bulutangkis harus menanggung beban ketika melompat dan mendarat. Belum lagi beban yang harus ditanggungnya saat atlit berlari cepat dan berhenti mendadak (push off) ketika mengejar shuttlecock.

Sebagai bagian tubuh yang sangat penting, kaki harus mendapat perhatian khusus agar terhindar dari cidera. Kesalahan dalam merawat dan memperlakukan kaki dapat mengakibatkan cidera yang pada gilirannya akan merugikan penampilan atlit di lapangan bulutangkis.

Seperti apa Kakimu

Sekarang mari melakukan pemeriksaan kaki untuk dapat menentukan keadaan kaki kita dan bagaimana penanganannya agar dapat menjalankan olahraga bulutangkis tanpa perlu mengalami cidera.

  1. Untuk pemeriksaan sederhana, basahi kaki dan berjalanlah di atas lantai yang kering. Atau berjalanlah di atas kertas yang diberi kapur. Amatilah jejak kaki. Bekas yang ditinggalkannya akan memberikan gambaran apakah kaki kita adalah kaki normal atau kaki datar.
  2. Berjalan di atas pasir basah akan memberikan bentuk replika kaki orang yang berjalan di atasnya.
  3. untuk pemeriksaan yang lebih kompleks adalah dengan menggunakan bahan cetakan pedilene, bahan seperti gabus yang lunak yang bila diinjak akan mengikuti bentuk kaki yang dipijakkan di atasnya sehingga dimungkinkan untuk dicetak dan dibuat replikanya dengan bahan gibs.
Kaki normal

Ciri khas kaki yang normal adalah ia memiliki lengkungan kaki yang cukup. Jika dilihat dari arah belakang maka tendon Achliles-nya membentuk garis lurus dengan sudut 90 derajat dengan landasan pijakan. Saat berjalan, kaki akan melakukan heel strike dan jatuh menginjak landasan pada tumit bagian luar, dilanjutkan dengan putaran ke dalam agar dapat meredam benturan saat berjalan.

Kaki datar atau tapak leper (flat foot)

Jejak telapak kaki tampak lebar dan mendatar. Telapak kaki datar terjadi akibat lemahnya otot-otot telakap kaki. Hal ini menyebabkan berkurangnya kelenturan kaki saat mendapat benturan. Akibatnya, pemilik kaki mudah lelah saat berjalan jauh. Kaki seperti ini juga rawan cidera karena putaran kaki yang berlebihan ke arah dalam akibat penggunaan secara berlebihan (overused injuries). Untuk itu, dibutuhkan sepatu dengan sol bagian dalam yang penopang lengkungan telapak kakinya baik agar dapat mencegah gerakan memutar ke dalam yang berlebihan.

Kaki dengan lengkungan terlalu tinggi (high arch)

Pada gambaran jejak telapak kaki jenis ini, tampak landasan kaki sempit dan tidak stabil. Saat si pemilik menjatuhkan kaki, kakinya tidak dapat melakukan putaran ke dalam secara memadai sehingga kaki "dibiarkan" mengalami benturan yang pada gilirannya dapat mengakibatkan cidera.

Kaki eversi

Pada jenis ini, kaki memiliki bentuk telapak normal namun ia memiliki putaran kaki pada daerah pergelangan kaki ke arah luar. hal ini memudahkan terjadinya nyeri pada daerah mata kaki bagian dalam. Jenis kaki seperti ini dapat dideteksi dengan melihat derajat keausan sol luar sepatu yang lebih banyak terjadi pada sisi bagian dalam.

Kaki inversi

Jenis ini merupakan kebalikan dari kaki eversi karena putaran pada pergelangan kaki terjadi ke arah dalam dan memudahkan terjadinya nyeri pada daerah mata kaki di bagian luar. Jenis kaki seperti ini dapat dideteksi dengan melihat derajat keausan sol luar sepatu yang lebih banyak terjadi pada sisi bagian luar.

Karena saya gatek (gagap teknologi) dalam hal memasukkan dan me-layout gambar di website maka saya rujuk sebuah alamat yang yang dapat di klik di Remarkable Feets.


Seputar Bulutangkis
bulutangkisindonesia.blogspot.com

No comments:

“ATHLETES FIRST, WINNING SECOND”