Google
 

22 August 2007

Pendekatan Shadaow Vs Pendekatan Bermain

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SHADOW DAN PENDEKATAN BERMAIN TERHADAP PERKEMBANGAN KETERAMPILAN DASAR BULUTANGKIS SISWA DI SEKOLAH DASAR
TAHUN 2004

Research Report from LAPTUNILAPP / 2006-10-02 14:17:59
Oleh : Herman T, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dibuat : 2006-10-02, dengan 1 file


ABSTRAK

Efektivitas Model Pembelajaran dengan Pendekatan Shadow dan Pendekatan Bermain terhadap perkembangan Keterampilan Dasar Bulutangkis Siswa di Sekolah Dasar Tabun 2004. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi, mengenai pengembangan keterampilan dasar bulutangkis siswa sekolah dasar melalui model pendekatan shadow dan model pendekatan bermain.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain "pre-test – post test". Sampel yang digunakan siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Untoro, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten l.ampung Tengah. Sampel berjumlah 45 orang siswa yang dibagi dalam tiga kelompok, yaitu kelompok shadow berjumlah 15 orang, kelompok bermain berjumlah 15 orang dan kelompok kontrol berjumlah 15 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan tes keterampilan dasar konsep Tes MFS.

Hipotesis yang diajukan adalah:

  1. Ada perbedaan yang signifikan dalam perkembangan keterampilan dasar bulutangkis melalui pendekatan shadow;
  2. Ada perbedaan yang signifikan dalam perkembangan keterampilan dasar bulutangkis melalui pendekatan bermain;
  3. Secara keseluruhan pendekatan shadow lama efektifnya dengan pendekatan bermain dalam meningkatkan keterampilan dasar bulutangkis untuk siswa sekolah dasar.
Teknik analisis: pengujian hipotesis dilakukan dengan t-test, dan U-test Mann Whitney.

Hasil analisis data:

Berdasarkan basil uji t-tes untuk keterampilan dasar bulutangkis
`kelompok shadow' diperoleh nilai t hitung sebesar 8,05 yang lebih besar dari t tabel (1,75). Hal ini berarti keterampilan dasar bulutangkis siswa sekolah dasar `kelompok shadow' berkembang setelah mengikuti pembelajaran bulutangkis dengan pendekatan shadow. Pada `kelompok bermain' diperoleh t hitung sebesar 5,34 yang lebih besar dari t tabel (1,75). Hal ini berarti keterampilan dasar bulutangkis siswa sekolah dasar 'kelompok bermain' berkembang setelah mengikuti pembelajaran bulutangkis dengan pendekatan bermain.

Pada `kelompok kontrol' diperoleh t hitung sebesar 1,04 yang lebih kecil dart t tabel (1,75). Hal ini berarti keterampilan dasar bulutangkis siswa sekolah dasar `kelompok kontrol' tidak ada perkembangan.

Hasil uji perbandingan dengan Mann-Whitney menunjukkan bahwa kelompok shadow diperoleh nilai U hitung sebesar 45 yang lebih kecil daripada U tabel (127). Sedangkan pada kelompok bermain diperoleh U hitung sebesar 194,50 yang lebih besar daripada U tabel (127). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendekatan shadow lebih baik daripada pendekatan bermain.

Hasil uji perbandingan dengan Mann-Whitney menunjukkan bahwa kelompok bermain diperoleh nilai U hitting sebesar 29 yang lebih kecil daripada U tabel (127). Sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh U hitung sebesar 236 yang lebih besar daripada U tabel (127). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendekatan bermain lebih baik daripada kelompok kontrol.

No comments:

“ATHLETES FIRST, WINNING SECOND”